Senin, 07 Maret 2011

DILEMA SEORANG PENDIDIK


KASMAN
 Pada jaman modern seperti saat ini sudah banyak terjadi perubahan nilai-nilai sosial dimasyarakat yang dipengaruhi oleh pesatnya perkembangan jaman yang sering disebut Era Globalisasi. Perkembangan jaman ini sangat pesat menyebar di masyarakat melalui berita-berita di televisi, radio maupun yang lain. Perubahan tata nilai bisa kita rasakan pula di lingkungan sekolah kita, betapa mudahnya kita temukan siswa yang tidak memasukkan baju kedalam celananya, mudahnya menemukan siswa berkeliaran pada saat jam belajar, mudah menemukan siswa yang main bersama temannya tanpa tujuan jelas. Sebaliknya jarang kita temukan siswa yang sopan, santun dan nurut dengan peraturan yang ada. Banyak kejadian di sekolah, bahkan hampir di setiap sekolah siswa cuek pada saat ketemu guru, belum terbiasa dengan senyum, sapa, dan salam, mencorat-coret meja, tembok dan lain-lain menjadji kebiasaan.
Sementara seorang pendidik melakukan pekerjaan sejak pagi hingga sore bahkan malam hari menjelang fajar sidik lagi untuk dapat memenuhi tuntutan kerja yang sesuai dengan pedoman kerja yang seharusnya. Dengan berbekal karya berupa rencana pembelajaran yang baik melangkahkan kaki dengan penuh keyakinan akan dapat dimengerti oleh peserta didik. Begitu masuk kedalam kelas mulai memberikan pembelajaran dengan penuh semangat dalam setiap detik. Merasa rugi dan bersalah jika yang diajarkannya tidak dimengerti oleh anak didik, sehingga pelajaran sering diulang-ulang secara bolak balik. Tujuannya cuma satu yaitu melaksanakan tugas seorang pendidik.
Pekerjaan pendidik yang begitu banyak, besar dan berat harus didukung oleh kemampuan yang memadai dalam membuat rencana pembelajaran, pelaksanaan program pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Kemampuan ini harus senantiasa diasah dan dikembangkan mengikuti perubahan jaman yang terjadi dengan sangat pesatnya agar seorang pendidik tidak ketinggalan jaman yang pada akhirnya disebut sebagai guru jadul alias guru jaman dulu atau guru jaman Umar Bakri. Hal ini yang menjadi tantangan bagi seorang pendidik yang dirasakan sangat berat, sementara kemampuan seorang guru dari berbagai sudut pandang (dana, ilmu, sarana prasarana dan kreatifitas) masih kurang bahkan memprihatinkan.
Seorang pendidik harus senantiasa siap melaksanakan tugas mulianya dengan segala resiko yang harus dihadapinya, walaupun terkadang bahkan sangat sering mendapatkan siswa yang dengan santai dan cueknya dalam mengikuti pembelajaran yang diajarkan. Hal ini sering terjadi dikarenakan siswa merasa sangat gampang dalam mengerjakan soal ualangan harian, ulangan umum maupun ujian sekolah bahkan ujian nasional. Siswa menganggap mudah soal-soal tersebut dikarenakan soal yang ada berupa soal pilihan ganda yang sangat mudah untuk memilih optionnya.
Soal pilihan ganda yang baik dalam pembuatannya penuh pertimbangan agar optionnya bisa berfungsi dengan baik, sangat sulit dilakukan oleh seorang pendidik. Namun demikian ternyata bagi siswa yang walaupun kurang mengerti bahkan yang tidak tahu sama sekali masih bisa mengerjakannya dengan santai bahkan merasa mudah memilih option yang disediakan.
Inilah dilemanya seorang pendidik yang baik, sudah dengan susah payah, bekerja keras, penuh semangat dan keikhlasan yang tinggi tanpa menghiraukan keadaan sendiri dan keluarganya namun hasil karyanya dianggap mudah oleh semua pihak terutama siswa didik yang begitu santainya mengerjakan soal tanpa memperhatikan isi yang seharusnya dikarenakan diakhir penilaiannya menggunakan sistem ujian yang berbentuk soal pilihan ganda.
Dengan demikian sebagai seorang pendidik, sebaiknya menyadari bahwa tugas yang diemban sangatlah mulia, yakni mempersiapkan generasi muda yang cerdas, trampil, kreatif dan aktif demi masa depan bangsa dan negara. Tugas mulia seorang pendidik seharusnya diawali dengan niat yang baik, penuh keikhlasan sehingga dapat menumbuhkan dedikasi yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan etos kerja yang dimilikinya. Niat yang baik sangat mempengaruhi kinerja seorang pendidik agar senantiasa eksis dalam bekerja tanpa pamrih.

Senin, 21 Februari 2011

BELAJAR YUUUK !

ayo belajar membuat blog, email dan facebook bersama di master teacher.